Dosis
obat adalah jumlah atau ukuran yang diharapakan dapat menghasilkan efek
terapi pada fungsi tubuh yang mengalami gangguan. Dosis obat harus
diberikan pada pasien untuk menghasilkan efek yang diharapkan tergantung
dari banyak faktor, antara lain usia, bobot badan, kelamin, luas
permukaan tubuh, berat penyakit dan keadaan daya tahan tubuh.
Penggunaan dosis obat dapat dikelompokkan dalam beberapa kelompok, diantaranya:
1. Dosis awal / Loading Dose
: dosis awal yang dibutuhkan guna tercapainya konsentrasi obat yang
diinginkan di dalam darah dan kemudian untuk selanjutnya dengan dosis
perawatan.
2. Dosis pencegahan : jumlah yang dibutuhkan untuk melindungi agar pasien tidak terkena penyakit.
3. Dosis terapi : dosis obat yang digunakan untuk terapi jika pasien sudah terkena penyakit.
4. Dosis lazim : dosis yang secara umum digunakan untuk terapi.
5. Dosis
maksimal : dosis obat maksimal yang dapat digunakan untuk pengobatan
penyakit, yang bila dosis maksimal dilampaui akan menimbulkan efek yang
tidak diinginkan.
6. Dosis
letal : dosis yang melebihi dosis terapi dan mengakibatkan efek yang
tidak diinginkan yang pada akhirnya dapat menyebabkan kematian.
Tujuan
dari penetapan dosis obat ini adalah untuk mendapatkan efek terapeutis
dari suatu obat. Namun tidak semua obat bersifat betul-betul
menyembuhkan penyakit, banyak diantaranya hanya meniadakan atau
meringankan gejalanya. Oleh karena itu, terapi obat dapat dibedakan
dalam tiga jenis pengobatan, yaitu :
1. Terapi
Kausal, dimana penyebab penyakit ditiadakan, khususnya pemusnahan
mikroorganisme yang merugikan. Contoh : obat kemoterapeutika ( gol.
Antibiotic, fungisida, obat-obat malaria, dan sebagainya).
2. Terapi
Simptomatis, hanya gejala penyakit yang diobati dan diringankan,
misalnya kerusakan pada suatu organ atau saraf. Contohnya : analgetik
pada rematik, obat hipertensi dan obat jantung.
3. Terapi Substitusi, obat pengganti zat yang lazim dibuat oleh organ yang sakit. Misalnya insulin pada penderita diabetes.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar